Salah satu tanggung jawab utama seorang mahasiswa adalah menjadi negara dan besinya. Peran mahasiswa sebagai pemain hardcore memang tidak sepopuler peran lainnya, yakni sebagai agen kontrol sosial dan agen perubahan, biasa kita dengar ketika pimpinan organisasi kampus sedang mengikuti kegiatan orientasi mahasiswa baru ( OSMB) atau memperkenalkan siswa baru. Kehidupan Kampus (PKKMB). mahasiswa juga mesti mengetahui manfaat publikasi hasil penelitian.
Manfaat Publikasi Hasil Penelitian
Jadi, apa itu persediaan besi? Pada hakekatnya peran mahasiswa sebagai hardcore berarti mahasiswa bertanggung jawab terhadap kaderisasi pengetahuan, dan mereka akan memimpin sebuah kapal besar bernama Indonesia.
Pasalnya, mahasiswa memang siap menduduki posisi strategis penting di tanah air setelah menyelesaikan studinya, termasuk di lembaga eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
Dan sebagai penggerak organisasi non-pemerintah, organisasi non-pemerintah ini telah membuat suara serak masyarakat sipil yang belum diterima oleh lembaga pemerintah.
Oleh karena itu, mahasiswa memiliki tanggung jawab etis untuk menguasai bidang keilmuan yang telah dipelajarinya, kemudian mengimplementasikannya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa.
Oleh karena itu, tidak heran jika dunia kemahasiswaan sangat mirip dengan dunia tulis-menulis. Pasalnya, melalui tulisan, mahasiswa dapat mengungkapkan gagasannya berdasarkan prinsip-prinsip ilmiah yang sistematis, objektif, dan empiris.
Berbagai jenis tulisan bisa dilakukan, seperti esai, opini, artikel ilmiah, karya ilmiah hingga makalah, dapat dipublikasi untuk itu kita bisa tau manfaat publikasi hasil penelitian
Teman-teman, dalam tulisan ini, tim Ruang Mahasiswa saya akan menguraikan manfaat yang bisa Anda dapatkan dengan menulis artikel ilmiah, kemudian mempublikasikannya di jurnal, termasuk jurnal universitas dan jurnal lembaga penelitian lainnya.
1. Memperdalam pemahaman terhadap materi perkuliahan
Saat menulis artikel ilmiah yang berkaitan dengan bidang ilmu Anda, Anda perlu banyak membaca bahan referensi. Referensi tersebut dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari buku, jurnal, publikasi ilmiah, dokumen nasional, artikel online hingga berita harian.
Seperti yang kita ketahui bersama, banyak membaca adalah kunci untuk memperoleh pengetahuan.
Ada pepatah yang mengatakan “buku adalah jendela dunia”. Buku-buku di sini tentunya tidak sebatas buku dalam bentuk fisik, tetapi bersifat substansial, yaitu ilmu yang didapat dari isi buku tersebut.
Saat ini, pengetahuan ini tidak hanya dapat diperoleh dari buku, tetapi juga dari bentuk-bentuk lain yang disebutkan di atas. Oleh karena itu, dengan banyak membaca sambil meneliti, wawasan Anda tentang bidang ilmu pengetahuan secara otomatis akan meningkat.
Selain banyak membaca bahan referensi, metode penelitian lainnya adalah dengan mencari data mentah secara mendalam di lapangan.
Saat mencari data mentah, Anda akan meningkatkan pemahaman dan pengalaman Anda di bidang sains. Anda akan melihat kenyataan di mana ada perbedaan antara materi yang dipelajari di kelas dan praktik yang terjadi di kenyataan.
2. Latihan persiapan untuk Tugas Akhir
Tugas akhir merupakan salah satu syarat wajib bagi mahasiswa. Bagi siapa saja yang ingin lulus dari jenjang S1 dan mendapatkan gelar sarjana, tesis semacam itu adalah wajib. Namun, bagi mahasiswa, esai seringkali menjadi hantu yang mengerikan, terutama yang ada di semester akhir.
Ada banyak alasan untuk situasi ini, mulai dari kemalasan di sekitar, hingga banyak modifikasi yang menyebabkan keterlambatan kelulusan, atau tidak tahu bagaimana memulai penulisan skripsi.
Praktek menulis artikel ilmiah merupakan cara yang efektif untuk mengatasi masalah ini. Hal ini karena ketika menulis artikel ilmiah, Anda akan langsung mempraktekkan metode penelitian yang dipelajari di kelas.
Saat meninjau studi kasus Anda, Anda perlu menggunakan metode yang juga akan Anda gunakan saat menulis esai Anda.
Dengan menulis artikel ilmiah, Anda juga akan terbiasa menulis sesuai dengan kaidah keilmuan, yaitu sistematis, objektif, dan empiris.
Ada pepatah mengatakan “Pisau itu tajam karena tajam”. Semakin sering Anda menulis artikel ilmiah, semakin dalam pemahaman Anda tentang metodologi dan sistem penulisan ilmiah yang baik dan benar.
Jika kamu mengerti, maka kamu tidak akan lagi melihat tesis sebagai hantu yang mengerikan di semester terakhir.
3. Portofolio
Mengetahui manfaat menulis artikel ilmiah, apa manfaat publikasi hasil penelitian? Jadi teman-teman, manfaat utama dari menerbitkan artikel ilmiah di jurnal adalah untuk mendapatkan pengakuan.
Ketika artikel Anda telah berhasil melewati serangkaian seleksi oleh reviewer dan editor, Anda dapat yakin bahwa Anda telah diakui bahwa artikel Anda ditulis sesuai dengan aturan yang ditetapkan dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Dengan menerbitkannya di jurnal, berarti artikel ilmiah Anda juga sudah dimuat dalam bentuk tulisan, artinya Anda sudah memiliki koleksi karya yang berkaitan dengan bidang keilmuan Anda. Portofolio ini berguna bagi mereka yang berencana melamar kerja di lembaga think tank setelah lulus kuliah.
Portofolio yang Anda miliki juga akan berguna ketika Anda ditunjuk sebagai pembicara seminar atau forum. Portofolio ini membuktikan bahwa Anda memang menguasai hal-hal tertentu, sehingga Anda lebih mampu membicarakan hal-hal ini daripada yang lain.
Selain itu, portofolio ini juga bisa kamu lampirkan pada kolom “Daftar Publikasi Ilmiah” resume kamu, ini akan berguna ketika kamu ingin melamar beasiswa atau melanjutkan studi ke jenjang S2/S3 lho.
4. Syarat wajib menjadi seorang akademisi atau dosen
Bagi yang ingin terus berkarya di bidang akademik, baik sebagai dosen maupun jenjang akademik lainnya, menerbitkan artikel ilmiah di jurnal yang diakui merupakan syarat wajib.
Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mewajibkan siapa saja yang ingin menjadi dosen di sana untuk mempublikasikan minimal satu artikel ilmiah dalam jurnal.
Selain itu, ada regulasi yang mewajibkan akademisi untuk mempublikasikan artikel ilmiah jika ingin terus memberikan manfaat bagi negara.
Oleh karena itu, belajar menulis artikel ilmiah dan mempublikasikannya di jurnal sejak masih duduk di bangku S1 merupakan modal yang sangat baik bagi mereka yang ingin meniti karir akademis.
Jika Anda tidak mempublikasikan karya ilmiah dalam jurnal, Anda akan kesulitan untuk bekerja di bidang ini.
5. Jalan untuk menjadi Profesor
Bagi siapapun yang berkecimpung di dunia akademis, gelar profesor adalah pencapaian tertinggi. Pasalnya, guru besar adalah dosen tertinggi di universitas. Nama lainnya adalah mahaguru dan guru besar. Memperoleh gelar profesor adalah simbol penguasaan nyata dan kontribusi berarti Anda dalam bidang ilmiah tertentu.
Karena reputasinya, tidak mudah untuk mendapatkan gelar ini. Salah satu syarat utamanya adalah artikel ilmiah harus dipublikasikan di jurnal internasional ternama.
Salah satu tolak ukur utama jurnal internasional yang dianggap memiliki reputasi adalah telah terindeks Scopus atau Thomson.
Baca Juga : Macam-macam Jurnal Ilmiah
Tidak mudah untuk mempublikasikan artikel ilmiah di jurnal internasional ternama, karena selain memiliki kemampuan analisis yang baik, peneliti juga perlu membuat topik dan konten penelitian yang benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Penulis juga harus memiliki kemampuan untuk menulis dan mengungkapkan argumen dalam bahasa Inggris.
Tole Sutikno, dosen teknik elektro Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta, telah menerbitkan puluhan artikel ilmiah di jurnal terindeks Scopus. Menurut Tole Sutikno, salah satu rahasia menulis adalah dengan sering berlatih menulis jurnal.
Akhir Kata Oke, sobat! Inilah 5 manfaat publikasi hasil penelitian bagi mahasiswa di jurnal yang harus Anda ketahui. Selain jurnal, Anda juga dapat mempublikasikan artikel ilmiah Anda dengan mengikuti konferensi ilmiah nasional dan internasional yang ada