Jurnal ilmiah adalah publikasi berkala dalam penerbitan akademik yang umumnya berupa laporan penelitian terbaru dengan tujuan untuk memajukan ilmu pengetahuan. Jurnal ilmiah merupakan salah satu bentuk media publikasi karya tulis ilmiah (KTI).
Jurnal ilmiah berbentuk artikel-artikel yang didahului dengan proses observasi/penelitian sejawat untuk mendapatkan hasil secara empiris maupun logis yang sebenar benarnya. Dalam membuat jurnal juga kita harus memperhatikan hal hal penting karena tidak sembarangan dalam membuatnya, diantara lain yaitu:
1. Konten
Naskah artikel jurnal sebagian besar ditulis oleh ilmuwan aktif seperti dosen, mahasiswa, peneliti, daripada ditulis oleh pekerja lainnya. Jurnal memuat artikel yang sudah diteliti sejawat sebagai bukti bahwasanya artikel memenuhi standar kualitas jurnal dan validitas ilmiah.Publikasi hasil penelitian merupakan hal penting dari metode ilmiah. Peneliti/penulis artikel menuliskan eksperimen atau metode tertentu dalam menguji hipotesisnya dan memberikan detai yang jelas agar peneliti independen dapat mengulangi eksperimen/ metode untuk memverifikasi hasil. Setiap jurnal yang di publikasi menjadi bagian dari catatan ilmiah permanen.
2. Cakupan
Artikel dalam jurnal ilmiah dapat digunakan untuk mendukung penelitian dan pendidikan tinggi. Artikel ilmiah biasanya dimanfaatkan para akademisi sebagai rujukan untuk mengikuti perkembangan keilmuan dan dibutuhkan untuk melanjutkan penelitian selanjutnya. Dampak artikel jurnal dinilai dengan menghitung sitasi. Beberapa lembaga peindeks mencatat sitasi untuk mengukur dampak suatu artikel jurnal, misalnya Science and Technology Index(Sinta). Buku-buku di sekolah biasanya hanya memuat materi yang sudah mapan, sedangkan penelitian terbaru hanya bisa diakses melalui artikel ilmiah. Kenaikan pangkat dosen dan peniliti biasanya ditentukan sebagian besar oleh jumlah dan dampak dari artikel yang diterbitkan, banyak program pendidikan tinggi mensyaratkan kelulusan melalui publikasi jurnal, yaitu seseorang diminta agar menerbitkan sejumlah artikel.
3. Gaya Selingkung
Artikel jurnal ilmiah biasanya bersifat sangat teknis dikarenakan mewakili penelitian teoritis terbaru dan hasil eksperimen dibidang sains. Artikel jurnal ilmiah sukar dipahami kecuali orang dalam ruang lingkup keilmuan yang sama.Gaya selingkung yaitu terkait aturan penulisan yang secara ketat diberlakukan oleh editor. Gaya selingkung berbeda-beda tergantung jenis bidangnya atau bisajuga antarjurnal dari penerbit yang berbeda. Strukur penulisan sebuah artikel pada umumnya terdiri atas judul (title), pendahuluan (introduction), metode riset (methods), hasil penelitian (results), dan pembahasan hasil (discussion), serta daftar rujukan (reference), atau diakronimkan sebagai TIM RaDaR.
4. Mekanisme Penerbitan
Sercara umum dalam menerbitkan jurnal ilmiah memiliki 4 tahapan alur kerja, yaitu :
a. Pengajuan, yaitu proses pengajuan naskah artikel jurnal oleh penulis terhadap editor. Proses awalnya yakni penulis melengkapi metadata terkait dengan jurnal seperti judul, abstrak, kata kunci, dan referensi serta data lainnya yang dibutuhkan. Selanjutnya editor memverifikasi dan memastikan semua dengan atuuran penulisan jurnal ilmiah
b. Penelaahan, yaitu yakni penelaahan sejawat oleh pakar sesuai poksi bidangnya. Penelaahan ini bisa berbentuk searah maupun dua arah. Terkadang penulis harus merevisi naskahnya agar sesuai dengan substansi dari mitra bestari
c. Penyuntingan, yaitu proses penyuntingan/pemotongan tata bahasa oleh penyunting bahasa
d. Produksi, yaitu tahap akhir dalam proses penerbitan. Pada tahapan ini artikel diatur sesuai mungkin dengan gaya selingkung jurnal dan dilakukan uji baca hingga siap diterbitkan. Artikel jurnal dilengkapi identitas terbitan seperti ISSN, ISSN Online, dan DOI untuk masing-masing artikel
5. Keberkalaan
Jurnal terbit secara berkala. Biasanya dalam terbitan jurnal disebut dengan volume atau issue yang merepresentasikan tahun terbit. Misalnya volume 1 tahun 2020. Dalam volume ada nomor terbitan yang merepresentasikan jumlah terbitan dalam satu tahun. Jika jurnal itu terbit dua kali dalam 1 tahun, maka menjadi No. 1 dan No. 2. Contoh lengkapnya akan seperti ini. Volume 1 No. 1 Tahun 2020 dan Volume 1 No. 2 Tahun 2020. Dalam setiap nomor biasanya terdiri minimal 5 artikel. Tidak ada batasan maksimak dari jumlah artikel setiap nomor.
6. Struktur Pengelola
Pengelolaan jurnal ilmiah memiliki beberapa pesan yang khas. Peran tersebut adalah editor in chief, editor akademik, dan dewan editor. Editor in chief memiliki tanggung jawab atas berjalannya. Biasanya editor in chief dibantu beberapa editor bagian yang memiliki peran tersendiri, salah satunya editorakademik. Editor akademik memiliki peran mendampingi penulis dalam proses editorial, dari mulai proses awal pengajuan naskah hingga akhir artikel jurnal terbit. Dewan editor adalah pakar atau ahli yang memiliki pengetahuan atau kepakaran dalam bidang cakupan jurnal ilmiah.
7. Media
Jurnal ilmiah bisa diterbitkan dalam dua bentuk terbitan, yakni cetak dan elektronik. Namun untuk menunjang aksebilitas dan dampaknya, diarahkan berbentuk daring elektronik. Meskipun masih ada beberapa komunitas jurnal yang masih membutuhkan bentuk cetak dan dikirimkan pos untuk menentukan keabsahan suatu temuan. Platform yang digunakan untuk membangun jurnal elektronik daring tersedia banyak pilihan, Namun umumnya jurnal perguruan tinggi dan litbang di Indonesia dikelola menggunakan Open Journal Systems. Beberapa akademisi mengunggah makalahnya di peladen pracetak, seperti arXiv atau INA-Rxiv (RINarxiv) sebelum menerbitkan artikelnya di jurnal ilmiah. Hal ini untuk mempercepat klaim temuan, memperoleh saran, atau mendapatkan sitasi dini.
Baca Juga: Macam-macam Jurnal Ilmiah
8. Akreditasi
Akreditasi merupakan wujud dari pengakuan resmi atas penjaminan kualitas jurnal ilmiah melalui kegiatan penilaian kewajaran penyaringan naskah, kelayakan pengelolaan, dan ketepatan waktu terbitnya . Di Indonesia otoritas akreditasi jurnal dikelola oleh Kemenristek/BRIN melalui Akreditasi Jurnal Nasional(Arjuna).
9. Contoh
Jurnal Ilmiah mencakup berbagai bidang ilmu, seperti Ilmu Alam, Ilmu Sosial, Humaniora. Di bawah ini adalah contoh beberapa:
- Astrophysical Journal – astronomi
- Nature – IPA secara umum
- Oikos – ekologi
- Organic Letters – kimia organik
- Science – IPA secara umum
- Lingua Sastra – Bahasa Indonesia
Itulah beberapa aspek penting yang harus diperhatikan ketika kita hendak membuat jurnal ilmiah agar sesuai dengan Standar Jurnal Nasional yang sudah ditentukan. Mungkin itu saja semoga bermanfaat bagi kita semua